4 Januari 2021
Menguasai
ilmu bela diri sudah menjadi suatu keharusan bagi setiap prajurit
Tentara Nasional Indonesia (TNI). Apalagi bagi seorang Letjen TNI
(Purn.) Prabowo Subianto Djojohadikusumo, yang pernah menjadi anggota
pasukan elite Komando Pasukan Khususu (Kopassus).
Menurut data
yang dikutip VIVA Militer dari situs resmi Kopassus, jebolan Akademi
Militer (Akmil) 1974 ini diketahui pernah menjadi Komandan Jenderal
(Danjen) Kopassus, periode 1 Desember 1995 hingga 20 Maret 1998.
Jauh
sebelum memimpin pasukan elite TNI Angkatan Darat itu, Prabowo kenyang
dengan pengalaman tempur. Beberapa diantaranya adalah saat diterjunkan
dalam Operasi Seroja di Timor-Timur, dan Operasi Pembebasan Sandera
Mapenduma Papua.
Selain mahir menggunakan senjata, Prabowo tentu
andal dalam penguasaan ilmu bela diri. Ternyata, Prabowo pernah
mempelajari berbagai ilmu bela diri yang berasal dari Jepang, semisal
judo dan karate.
Namun demikian, pria yang saat ini menjabat
Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) sempat merasa
kehilangan jati diri sebagai orang Indonesia. Pasalnya, saat belajar
ilmu bela diri karate dan judo Prabowo harus mengikuti tata cara dan
istilah Jepang.
"Saya waktu prajurit itu memang ada
komandan-komandan saya yang suruh belajar karate, judo, dan saya ikut
juga menyenangi. Tapi, akhirnya kita harus ikut hormat secara Jepang,
pakai istilah Jepang. Saya kok merasa, di mana pride kita sebagai bangsa
Indonesia?" ucap Prabowo.
Timbul di benak Prabowo untuk kembali
ke akar. Ya, pada akhirnya pria kelahiran 17 Oktober 1951 ini menerima
anjuran dari sang senior, Mayjen TNI Mung Parahadimulyo, yang diketahui
pernah menjadi Danjen Kopassus ke-4 jauh sebelum Prabowo.
Diceritakan
Prabowo, Mung lah sosok yang berjasa membawa perguruan pencak silat
ternama, Merpati Putih, untuk menjadi bela diri utama di Kopassus. Pada
akhirnya, Prabowo pun ikut serta membesarkan bela diri pencak silat di
kalangan TNI Angkatan Darat.
Sebagai seorang nasionalis, Prabowo
dengan tegas menyatakan bahwa pencak silat adalah budaya asli Indonesia
yang akan memperkuat karakter bangsa. Menurutnya juga, budaya bangsa
akan terkikis jika putra-putri bangsa tidak ikut serta melestarikannya.
"Padahal
kita punya bela diri dari bangsa kita sendiri, yang hormatnya sesuai
dengan budaya kita. Di situ waktu itu, senior-senior di tentara Pak Mung
Parahadimulyo terutama. Beliau orang yang sangat nasionalis, patriotik.
Beliau menganjurkan kita kembali ke pencak silat," kata Prabowo
melanjutkan.
"Dan di situ lah, beliau bawa Merpati Putih ke
Kopassus dan akhirnya saya ikut dalam arus itu.K ita harus kembali ke
akar, siapa lagi yang harus menghormati budaya kita kalau bukan
putra-putrinya sendiri. Kalau kita tidak punya jati diri, saya kira
karakter kita tidak akan kuat," ujarnya.
Prabowo Subianto Menjenguk Mas Poeng dan berkata "Mas Poeng Ini Guru Silat Saya" 11 Mei 2014 |
Prabowo Subianto Menjenguk Mas Poeng dan berkata "Mas Poeng Ini Guru Silat Saya" 11 Mei 2014 |
Sumber Foto: Nambi' Prazetyo ThreEmofive
-pancer-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar