Jumat, 23 April 2021

ILMU PUKULAN SOSRO BIROWO

 ILMU PUKULAN SOSRO BIROWO

 
Beberapa dari kita pasti pernah mendengar Ajian / keilmuan yang bernama Sosro Birowo yang dipopulerkan oleh Singgih Hadi Mintardja Alm. di Cerita Silat Karangannya yang berjudul Naga Sasra Sabuk Inten lewat seorang karakter fiksi protagonis bekas prajurit pengawal raja Majapahit yang bernama Mahesa Jenar dan bergelar Rangga Tohjaya.
Ternyata pukulan dengan nama yang sama ada di PPS BETAKO MP.
 
Berikut cuplikan Wawancara Wartawan Majalah Jakarta-Jakarta dengan Mas Poeng:

Kalau sejarah keilmuannya sendiri?
Apakah sudah sejak zaman Majapahit atau Mataram?

Kurang jelas. Tapi yang pasti kita ambil dari Amangkurat. Waktu itu di Mataram ada perebutan tahta kerajaan antara pihak-pihak keluarga. Amangkurat II yang mengundurkan diri karena tak tahan melawan Belanda. Dialah yang menjadi cikal bakal. Dia membawa cucunya yang setelah dewasa bergelar Nyi Ageng Djojoredjoso.
Nah, cucunya inilah yang diberi ilmu dari Amangkurat II. Dan mungkin juga Nyi Ageng Djojoredjoso ini dapat ilmu dari para pembantu Amangkurat II. Ke atas lagi kami ngga tahu. Tapi konon menurut cerita-cerita, saya sendiri juga nggak dapat babadnya. Saya sudah telusuri ke Pak SH Mintardja yang mengarang Naga Sasra Sabuk Inten, sebab ada bagian ceritanya yang mirip dengan ilmu kita. Ketika Arya Salaka, tokohnya, di uji di gua, dia mampu memecahkan batu. Nah, caranya memecahkan batu ini mirip dengan ilmu kita.
Saya Tanya Pak Mintardja apakah kemiripan ini hanya kebetulan? Menurut Pak Mintardja ia dapatnya dari babad Mataram atau Demak yang jadi pegangan ia menulis buku itu. Sedangkan tokoh Mahesa Jenar keturunan siapa? kan dari Majapahit juga. Mungkin ilmu itu dari zaman itu.

Tapi kalau dilihat dari kuda-kudanya apakah ada kemiripan dengan Ilmu Sasra Birawa-nya Mahesa Jenar?

Ya memang ada kemiripan. Tapi yang terpenting adanya konsentrasi full itu yang menimbulkan tenaga besar. Itu tersurat dalam buku itu. Nah, Pak Mintardja menuliskan itu. Saya pikir apakah ia juga bisa melakukan itu? Dia bilang tidak. Waktu itu saya berpikir apakah ilmu MP sudah setua itu. Jadi apakah ia mampu berbuat seperti Ki Ageng Sela yang mampu menangkap petir? Kita kan masih terus mencari yang lebih.

Di Merpati Putih Kita mengenal Pancer birawa/pancer birowo yang katanya kayak (mirip/serupa/sama) dengan yang di NSSI, sikap badan serupa juga saya temukan pada cover sebuah Novel Berjudul "SAMBERNYAWA" karangan Sri Hadidjodjo.

Gerakan:
Diangkatnya sebelah tangannya tinggi-tinggi, dan disilangkannya tangannya yang lain di dadanya. Satu kakinya diangkatnya ke depan dan dengan menggenggam Arya Salaka meloncat melontarkan Aji Sasra Birawa.

Ilustrasi:
Demang sarayuda yang menggunakan Aji Cunda Manik beradu pukulan dengan gurunya yaitu Ki Ageng Pandan Alas, dibelakangnya Ki Ageng Pandan Alas ada Kebo Kanigara dan Mahesa Jenar sedang melakukan pancer birawa dan akan bersiap melontarkan Aji Sosro Birowo.

Sikap badan Pangeran Sambernyawa di novel karya Sri Hadidjojo mirip dengan Pancer Birowo
 
Sikap badan Pangeran Sambernyawa di novel karya Sri Hadidjojo mirip dengan Pancer Birowo
 
  Patung Sosro Birowo di Kebun Raya Indrokilo, Kemiri, Mojosongo, Kabupaten Boyolali

Pukulan sosrobirowo pada salah satu rangkaian gerak di Peguruan Pencak Silat Merpati Putih
 

Dari hasil membaca wawancara Mas Poeng di majalah jakarta-jakarta tersebut maka timbul pertanyaan:

Lebih dahulu mana?
Antara Sosro Birowo yang ada di rangkaian gerak dengan yang di Cerita Silat Nagasasra Sabuk Inten dengan yang di Merpati Putih, dan apakah hubungannya dengan sikap badan Pangeran Sambernyawa di novel karya Sri Hadidjojo?
 
wawancara Poerwoto Hadi Poernomo (Mas Poeng / Guru Besar Merpati Putih) dengan wartawan Majalah JAKARTA JAKARTA

JAKARTA JAKARTA N0.285 14-20 Desember 1991





 
Daftar Pustaka:
http://mppalembang.blogspot.com/2011/03/poerwoto-hadi-poernomo-sang-pendekar-3.html
 
-pancer-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar