Jumat, 02 Juli 2021

MERPATI PUTIH - PENDEKAR TRANS7

Postingan Asli Oleh Nehemia Budi Setyawan :
11 April 2011

Hari ini 13 & 20 April 2011 pkl 23.30 WIB, biarkan masyarakat luas lihat bawasannya Merpati Putih bknlah beladiri "kampungan". Kt tunjukkan bhw kt mampu sejajar dgn beladiri lainnya khususnya beladiri asing. Kt tunjukkan bhw getaran, bayu seto bknlah cerita yg mlegenda.. krn mmg kita punya. Siapa bilang MP tdk bisa mnerima modernitas? Krn MP mmng bs mnerima pkembangan jaman modern tanpa mlupakan akar budaya bgs Indonesia.

LIHAT, DENGAR, SIMAK "PENDEKAR" TRANS 7. Lengkap mengenai Merpati Putih. Sejarah, Filosofi, Tata Gerak, Getaran, Power, tehnik perkelahian untuk Atlit & URBAN, senjata khas MP "KUDI", Menguak keilmuan yg jarang diangkat BAYU SETO & PASIR BESI. Dijelaskan scara gamblang oleh GURU BESAR, 4 DEWAN GURU & Juara Dunia Pencak Silat Mas Harris Nugroho, serta disajikan secara apik olh TRANS 7.

Part 1 13April 2011 pkl 23.30 WIB
Part 2 20 April 2011 pkl 23.30 WIB



Jumat, 11 Juni 2021

TRADISI PARANGKUSUMO OLEH MBAK KUNDALININGTYAS

Postingan Asli Oleh Kundaliningtyas (Putri Mas Yadi)

05 Nopember 2014

 


 

TRADISI PARANGKUSUMO,  ..
Pd masa penurunan ilmu silat dari Sang Guru Bpk Saring Hadi Poernomo kepada kedua puteranya Mas Poerwoto Hadi Poernomo (Mas Poeng) & Mas Budi Santoso Hadi Poernomo (Mas Budi) inilah .. ke 3 tokoh ini mulai merintis Betako (Beladiri Tangan Kosong) Merpati Putih di Yogyakarta .. sehingga Yogyakarta sendiri juga merupakan salah satu tonggak transisi dalam perkembangan Merpati Putih kala itu.  Dimana Merpati Putih berubah keberadaannya dari perguruan yg tertutup, & eksklusif, menjadi perguruan utk umum & terbuka .. selain adanya peran serta cabang Madiun (di bawah rintisan Mas Yadi Mintorogo) sebagai cabang pertama yg ikut membantu perkembangan Merpati Putih.
Pd periode ini, tradisi keilmuan Merpati Putih mulai melembaga dgn Yogyakarta sebagai pusatnya.  Kerasnya medan alami, suasana, semangat serta simbol-simbol kegiatan ritual yg pernah di pakai oleh Pak Saring dalam menggembleng & mempersiapkan kedua puteranya utk menjadi pewarisnya, sehingga hal ini merupakan bagian kekayaan tradisi dalam Merpati Putih yg tidak hanya menghubungkan dgn masa lalu, namun secara fungsional memberi inspirasi & motivasi utk tetap mengemban amanat serta tetap Mersudi Patitising Tindak, Pusakane Titising Hening.
& akhirnya selain Tradisi Parangkusumo sebagai Napak Tilas .. yaitu melakukan/melaksanakan sesuatu yg telah di lakukan oleh generasi terdahulu, Tradisi Parangkusumo juga merupakan suatu peninggalan .. peninggalan bersejarah dari para pendahulu2  Perguruan.
~ Temen2 Saudara2ku seperguruan, ..
Mari Bersama-sama Kita Bergabung dalam acara Tradisi Parangkusumo 22 - 23 Nopember 2014 ..
Tradisi Parangkusumo adalah Tempat Kita, ..
Kenali Lebih Dalam Jati Diri Kita dgn Mengenal Sejarah Perguruan Kita ..
Bahwa Kita adalah Generasi Penerus Perguruan yg Wajib Melestarikan, Memelihara Kekayaan Perguruan Kita sebagai Perguruan yang Berbudaya & Berkarakter..
~ mohon maaf yg se-besar2nya bilamana pd posting saya terdpt kekeliruan, mohon kiranya koreksi dari Mas-Mas Pewaris, para Dewan Guru serta senior2 Merpati Putih
(Mas Amos Priono T N,  Mas Nehemia Budi S,  KDG Mas Sunardjo W,  Dewan Guru Mas Purwono,  Dewan Guru Mas Mulyanto Tambak,  Mas Dalijan,  Mas Suprapto Purwijayanto,  Mas Hari Soebagio, atau yg lainnya).
Matur Nuwun ..

Jumat, 04 Juni 2021

KETIKA MAS BUDI KOMA DI RUMAH SAKIT SOLO

Postingan Asli Oleh Eko Budi
02 April 2016


Mas Budi dan Mas Poeng


Awal thn 2000an, sy berkesempatan sowan ke mas Siwi alm. di padepokan Batu Malang. Ditemani adik yg jg anggota MP Malang, kami diterima dgn ramah oleh beliau. Banyak hal yg diceritakan mas Siwi kepada kami. Ini adl kesempatan langka mendengar serba serbi MP dr seorg senior yg sangat jauh levelnya di atas sy pribadi. It's amazing...
Ada satu cerita yg ingin sy bagi dgn saudara2 seperguruan. Ketika mas Siwi menjenguk mas Budi yg mengalami kecelakaan dan koma di Solo, beliau mengendarai mobilnya sendiri dr Malang. Sesampai di rumah sakit, mas Siwi menemui mas Poeng yg sedang menunggui saudaranya. Ketika itu mas Poeng berkata pd mas Siwi agar durian yg ada di mobilnya diturunkan. Rupanya mas Poeng pingin jg makan durian. Mas Siwi tentu sj heran krn dia tdk pernah cerita klo di mobilnya ada durian. Singkat cerita durian itu habizlah disantap. Ketika mas Poeng ingin cuci tangan, ternyata tdk ada air yg bisa digunakan. Lalu keluarlah mas Poeng dr kamar. Tiba2 turun hujan, yg dgn air hujan itu mas Poeng membersihkan tangannya. Dan setelah bersih, hujan pun jg tiba2 berhenti. Mas Siwi hanya geleng2 kepala melihat apa yg disaksikannya. Dan sy sampai saat ini pun masih terkesan dgn cerita itu...
Tiap jaman tentu beda keadaannya. Namun ada 1 hal yg tak boleh berubah sbg anggota MP, yaitu berlatih. Dari dulu hingga sekrg, prinsip belajar ilmu MP itu adl latihan. Karena dgn berlatih, maka kita sdh menjaga melestarikan apa yg sdh diwariskan oleh guru2 besar kita...
Selamat ulang tahun Merpati Putih. Semoga keberkahan Allah ta ala selalu meliputi perguruan kita tercinta.
Kepada guru2 Merpati Putih, terima kasih. Sumbangsihku tak berharga, namun keikhlasanku nyata. Al fatihah...

Jumat, 28 Mei 2021

MERPATI PUTIH & TUNGGAL HATI SEMINARI / TUNGGAL HATI MARIA & RETI ATI

Postingan Asli Oleh Nehemia Budi Setyawan
Admin · 23 hrs · Jakarta
(October 29 at 11:33pm · Jakarta)

Selamat siang rekan rekan semuanya. Sekelumit sejarah Perjalanan Merpati Putih yang bisa kita sharing disini.

Mas Poeng Mas Budi sewaktu remaja aktif di kegiatan Pemuda Gereja di Yogyakarta. Dan
Mas Sukomartoyo / Romo Suko /Romo Hadi yang seorang Katholik (rumahnya di Jamu Lugumurni depan THR jl Katamso Yogya) adalah sahabat dekat Mas Poeng/Mas Budi/ Mbak Edi ( Mbak Edi adalah adik Mas Poeng /kakak Mas Budi). Mereka bertiga Mas Poeng, Mas Budi dan Mas Suko adalah
Teman sepermainan bahkan teman berantem/tawuran kala itu.
Guru dari Mas Sukomartoyo antara lain RM Soenardi (Perguruan Tunggal Hati) di kampung Brontokusuman (sisi timur kampung Timuran Yogyakarta).
Mas Sukomartoyo mengajak latihan ke Pak Nardi. Disana sedang digiatkan kegiatan seni dan olahraga dengan nama RAS (Rukun Agawe Santosa). Ada voley, seni tari, pencak silat dll.

Menurut Mbak Edi, Pak Saring melarang Mas Poeng dan Mas Budi ikut di pertunjukan pertunjukan yang dikirim oleh RAS/Tunggal Hati dengan alasan tertentu.
Baru beberapa bulan, Mas Sukomartoyo lulus terbaik SMA Johannes De Britto Yogyakarta. Dan memutuskan ke Sekolah Seminari di Mertoyudan Magelang (sekolah calon pastur).
Dan akhirnya latihan pencak di Brontokusuman langsung bubar.

Mas Poeng dan Mas Budi yang sebelum itu sudah diutus oleh Pak Saring untuk sedikit belajar ke Bp. Netra Widjihartani (Prisai Sakti Mataram), Bp. Darsono (SHO/Setia Hati Organisasi) dan yg paling lama ke mbah Joyosuwito (POPSI Bayumanunggal di Timuran Selatan / Prawirotaman) dan lain lain, dan diberi dawuh oleh Pak Saring, untuk *mempersiapkan diri* fokus pada latihan "Merpati Putih", untuk disiapkan menjadi *pewaris keilmuan*, meneruskan amanah yg diberikan Pak Saring.

Mas Guntur yang juga hadir semalam di rumah dan juga pendiri Perguruan Reti Ati itu adalah putra bungsu Pak Nardi (Perguruan Tunggal Hati) . Semalam saya juga dikenalkan putra dari Mas Guntur yakni Mas Halilintar selaku calon Pewaris dari Reti Ati.

Mas Poeng pernah mengatakan bahwa Mas Guntur dilatih Merpati Putih oleh Mas Budi. Menurut Mbak Edi, Mas Guntur sering latihan di sor pring di Timuran dengan Mas Yas Hariprasetyo (adik kandung Mas Poeng Mas Budi) kala itu karena memang seumuran dengan Mas Yas (Mas Yas adalah yang mengembangkan dan memajukan MP Bali) . Mbak Yanti/mami saya semalam juga mengatakan kalau Mas Guntur pernah membantu mas Budi melatih Merpati Putih sewaktu di Jogja kala itu.

Belakangan, kira kira th 1976 ketika Mas Poeng dan Mas Budi sudah hijrah ke Jakarta dari Yogyakarta, Mas Guntur mendirikan PPS RA (Reti Ati).

Pertemuan terakhir Romo Suko dengan Mas Poeng adalah ketika Mas Poeng sakit dan di rawat di Rumah Sakit Haji Pondok Gede. Mas Pung mengatakan kepada Romo.. "Romo, kalau sedang tugas kemana mana sebagai Pastor seperti ke Eropa atau Amerika dan butuh sesuatu hubungi Merpati Putih disana, bagaimanapun Romo adalah keluarga saya dan keluarga Merpati Putih".

Ah... 3 orang sahabat yang cerita perjalanan hidupnya membuat saya kagum. Mas Poeng yang memutuskan hijrah dari seorang kristen menjadi seorang Muslim hingga akhir hayatnya, Mas Budi tetap menjadi seorang Kristiani yang baik dan taat hingga akhir hayatnya, dan Romo Suko yang telah mengabdikan dirinya menjadi seorang Pastur Katholik sepanjang hayatnya hingga sekarang dan mendirikan Tunggal Hati Seminari (THS / THM) pada tahun 1986.

Kisah beragamnya perjalanan hidup Guru guru kita dan para sahabatnya yang mewarnai Sejarah Perjalanan PPS BETAKO MERPATI PUTIH. SEMOGA TUHAN SELALUI MENYERTAI KITA SEMUA. AMIEN....



-pancer-


Jumat, 21 Mei 2021

OPERASI SAR GUNUNG MERAPI MENGGUNAKAN ILMU GETARAN MERPATI PUTIH (IGMP)

OPERASI SAR GUNUNG MERAPI MENGGUNAKAN ILMU GETARAN MERPATI PUTIH (IGMP)

 

Postingan Asli Oleh Ir. Suprapto Purwijayanto / Mas Tok Alm.

24 Februari 2011

Foto Merapi Oleh Bert Lanting 30 Desember 2007


Berkaitan konteks ini, saya ulangi menceritakan suatu kejadian.
Pada th '90, tim SARDA DIY minta bantuan MP, mencari survivor yang sudah hampir sebulan hilang di Merapi, operasi SAR sudah lewat batas waktu.(dua orang menwa, nama A dan B, meninggalkan kamp pelatihan di SELO , lereng utara Merapi, melintasi puncak menuju Kaliurang. Menwa B, peserta pelatihan, ditemukan kebingungan di pos II, sedangkan menwa A, sang komandan pelatihan, hilang.).
Ketika tim MP datang di posko SAR di Kinahrejo, di rmh mbah Wir, lebih atas dari rmh mbah Maridjan, mas Giyo/MP, langsung menunjuk satu titik di peta, sambil bilang, survivor ada dikaki bukit yang berbentuk seperti tumpeng,(ternyata bernama bukit Kukusan). Para senior mapala/dedengkot sar, kontan tidak sepakat, karena posisi menwa B ditemukan, jauh lebih tinggi dan jauh kebarat.
Malamnya, dari posisi posko dilakukan deteksi arah. Semua deteksi mengarah pada arah yang sama.
Selain itu "dirasakan" ada banyak "ampak ampak, pedut" atau halimun pekat pada arah tersebut.
Diputuskan untuk dilakukan "pembersihan" dengan formasi anak panah, satu didepan, yang lain dibelakang mendorong. Lumayan "bersih".
Besoknya sampai beberapa hari, operasi SAR terkendala cuaca buruk, btw tim MP sering beraksi mindah hujan guna melindungi regu2/SRU yang jalan.
Tapi apa lacur?
Flying camp selalu porak poranda dihantam badai. Para personil mapala bawaanya mau berantem saja antar kelompok.
Puncaknya, anggota SARDA yang kualifikasinya berani ke puncak gunung sendirian dimalam hari, ternyata tidak berani keluar rumah mbah Wir dimalam hari, (kalau posko ditinggal menwa MP/tim MP). Katanya suasananya sangat menakutkan. Sapi2 memberontak mau keluar kandang, anjing2 melolong lolong.
Saya putuskan untuk menelpon mas Poeng di Jkt untuk segera ke Yogya. Mas Poeng diantar mas Jo ( Johanes Iskandar), saya jemput di airport langsung ke Kinahrejo.
Mas Poeng berpendapat:
A. Mustinya deteksi arah dilakukan dari dua titik berbeda, sehingga ada dua garis arah yang bertemu di satu titik.
B. Survivor tidak dibunuh, tapi terpeleset dilereng sungai, kepalanya tertusuk kayu tajam.
C. KESALAHAN tim MP yang cukup fatal, kenapa musti "bersih2" segala.
Sesuatu, entitas apapun yang dibersihkan, adalah ciptaanNya, yang memang disitu tempatnya.
Ibarat mau makan diwarung tenda, orang2 yang sedang makan diusir, dipukuli. Mereka terpaksa pergi. Giliran yang ditakuti pergi, teman2 kita ganti diganggu.
Sebaliknya bila kita sopan, kulonuwun, mereka akan bergeser memberi tempat. Bahkan kalau kita celingukan mencari lauk, mereka akan mengambilkan lauk yang ada didekatnya.
Niatnya sih baik nyari survivor, tapi caranya kurang ajar.
Jadi prosedur harus benar. Mengakui keberadaan entitas lain ciptaanNya, samasekali BEDA dengan mempersekutukannya. Mas Poeng langsung minta diantar pulang ke airport.
Malamnya, mas Yuli Purwanto alias mas Ipung Tokyo (skrg pelatih MP di Jepang), melakukan meditasi , menyebar getaran dengan niat baik.
Aneh bin ajaib, dua hari cuaca cerah mendukung. Hari ketiga, dituntun dengungan rombongan lalat hijau, survivor terlihat didasar kali Bebeng, dibawah bukit Kukusan. Tiap hari tim lewat didekat situ, rupanya tertutup pasir. Bekas ditebing (tempat terpeleset), jelas kelihatan. Di kepala, tertancap ranting tajam.
Mudah2an dari kejadian ini, bisa kita ambil hikmahnya. Amin.
Salam.
 
Ir. Suprapto Purwijayanto / Mas Tok Alm.

 



Jumat, 14 Mei 2021

Letnan Jenderal TNI (Purn.) H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo dan Merpati Putih

 4 Januari 2021

Menguasai ilmu bela diri sudah menjadi suatu keharusan bagi setiap prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI). Apalagi bagi seorang Letjen TNI (Purn.) Prabowo Subianto Djojohadikusumo, yang pernah menjadi anggota pasukan elite Komando Pasukan Khususu (Kopassus).

Menurut data yang dikutip VIVA Militer dari situs resmi Kopassus, jebolan Akademi Militer (Akmil) 1974 ini diketahui pernah menjadi Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, periode 1 Desember 1995 hingga 20 Maret 1998.

Jauh sebelum memimpin pasukan elite TNI Angkatan Darat itu, Prabowo kenyang dengan pengalaman tempur. Beberapa diantaranya adalah saat diterjunkan dalam Operasi Seroja di Timor-Timur, dan Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma Papua.

Selain mahir menggunakan senjata, Prabowo tentu andal dalam penguasaan ilmu bela diri. Ternyata, Prabowo pernah mempelajari berbagai ilmu bela diri yang berasal dari Jepang, semisal judo dan karate.

Namun demikian, pria yang saat ini menjabat Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) sempat merasa kehilangan jati diri sebagai orang Indonesia. Pasalnya, saat belajar ilmu bela diri karate dan judo Prabowo harus mengikuti tata cara dan istilah Jepang.

"Saya waktu prajurit itu memang ada komandan-komandan saya yang suruh belajar karate, judo, dan saya ikut juga menyenangi. Tapi, akhirnya kita harus ikut hormat secara Jepang, pakai istilah Jepang. Saya kok merasa, di mana pride kita sebagai bangsa Indonesia?" ucap Prabowo.

Timbul di benak Prabowo untuk kembali ke akar. Ya, pada akhirnya pria kelahiran 17 Oktober 1951 ini menerima anjuran dari sang senior, Mayjen TNI Mung Parahadimulyo, yang diketahui pernah menjadi Danjen Kopassus ke-4 jauh sebelum Prabowo.

Diceritakan Prabowo, Mung lah sosok yang berjasa membawa perguruan pencak silat ternama, Merpati Putih, untuk menjadi bela diri utama di Kopassus. Pada akhirnya, Prabowo pun ikut serta membesarkan bela diri pencak silat di kalangan TNI Angkatan Darat.

Sebagai seorang nasionalis, Prabowo dengan tegas menyatakan bahwa pencak silat adalah budaya asli Indonesia yang akan memperkuat karakter bangsa. Menurutnya juga, budaya bangsa akan terkikis jika putra-putri bangsa tidak ikut serta melestarikannya.

"Padahal kita punya bela diri dari bangsa kita sendiri, yang hormatnya sesuai dengan budaya kita. Di situ waktu itu, senior-senior di tentara Pak Mung Parahadimulyo terutama. Beliau orang yang sangat nasionalis, patriotik. Beliau menganjurkan kita kembali ke pencak silat," kata Prabowo melanjutkan.

"Dan di situ lah, beliau bawa Merpati Putih ke Kopassus dan akhirnya saya ikut dalam arus itu.K ita harus kembali ke akar, siapa lagi yang harus menghormati budaya kita kalau bukan putra-putrinya sendiri. Kalau kita tidak punya jati diri, saya kira karakter kita tidak akan kuat," ujarnya.

 

Prabowo Subianto Menjenguk Mas Poeng dan berkata "Mas Poeng Ini Guru Silat Saya" 11 Mei 2014

 
Prabowo Subianto Menjenguk Mas Poeng dan berkata "Mas Poeng Ini Guru Silat Saya" 11 Mei 2014

 Sumber Foto: Nambi' Prazetyo ThreEmofive

-pancer-

Jumat, 07 Mei 2021

ISU ILMU GETARAN MERPATI PUTIH HOAX DI KOPASSUS

Postingan Asli Oleh Mas Gunggung
2 April 2012

Mas Panut, anggota MP dari kesatuan Kopassus, membagi pengalaman menariknya menjelang peringatan HUT Merpati Putih yang ke-49 di MP Nursery Cipayung, Jakarta Timur.

Beberapa tahun yang lalu berhembus isu di Kopassus bahwa ilmu Getaran Merpati Putih adalah hoax alias bohong alias tipu-tipu. Tidak tanggung-tanggung, isu itu dihembuskan oleh atasannya sendiri. Mendengar isu tersebut, Komandan Jendral KOPASSUS saat itu (pak Prabowo Subianto) memanggil semua anggota KOPASSUS yang dilatih MP untuk dimintai pertanggungjawaban. Turut dipanggil juga mas Toto Suwardoyo (senior MP yang juga melatih KOPASSUS). Dikumpulkanlah 15 orang anggota yg berlatih MP. Anggota pertama ditanya, karena jawabannya dianggap tidak meyakinkan maka langsung dihajar dan tersungkur. Demikian juga anggota kedua, dan ketiga. Dengan tidak menunggu lama dan karena ingin mempertahankan kehormatan MP di KOPASSUS, mas Panut yang berada di urutan ke-13 berkata lantang kalau dia akan mempertahankan kehormatan MP dengan ilmu getarannya.

Setelah itu, mas Panut ditutup matanya oleh danjen KOPASSUS dengan lakban hitam. Tidak tanggung-tanggung sampe lima gulung lakban. Semua muka, hidung, mulut, hingga seperti mumi. Diberikan oksigen untuk bernafas hanya pada lubang kecil dimulut yg dilobangi dengan sangkur. Setelah itu ditambah lagi dengan diikat matanya menggunakan syal, lalu dililit lagi dengan lakban hitam.

Saat selesai, masih ditambahi dengan tubuhnya dihajar, ditendang, hingga lima menitan. Setelah selesai, lalu dibawa ke rumah dinas KOPASSUS yang cukup besar yang lampunya dimatikan. Gelap total. Dikepalanya ditodong senjata yang sudah terkokang dengan ancaman kalau kamu tidak bisa menunjukkan kebenaran ilmu Getaran MP seperti yang dituduhkan maka kamu akan habis malam ini juga. Tidak ada kompromi.

Yang harus dilakukan mas Panut adalah mencari sebuah benda yang oleh DanJen KOPASSUS disembunyikan di dalam rumah di suatu tempat yang entah berantah.

Akhirnya, benda yang dimaksud diketemukan. Benda tsb ditempelkan dilangit-langit kamar yang cukup tinggi dan dilakban hitam juga. Saat mas Panut berusaha mengambil dengan menyiapkan kursi kecil, dibentak oleh DanJen KOPASSUS. Tidak usah diambil, cukup kamu katakan saja itu apa. Dijawab kalau itu sebuah kertas kecil. Ditanya dengan lantang oleh DanJen, coba kamu baca apa yang saya tulis disitu! Dijawab oleh mas Panut dengan mantap "siap... BALADIKA!".

Dan setelah selesai, atasan mas Panut yang menghembuskan isu kalau getaran itu hoax langsung dipanggil saat itu juga dan dihajar habis-habisan di depan anak buahnya sendiri. Dikatakan lantang oleh DanJen KOPASSUS, "Kamu ini yang bohong! Getaran MP itu yang benar!". Dan dihajar lagi habis-habisan.

Berkat usahanya yang gigih dalam mempertahankan kehormatan Merpati Putih di KOPASSUS saat itu, mas Panut dihadiahi kenaikan tingkat kehormatan oleh Guru Besar Mas Poeng dari Khusus 1 menjadi Khusus 2.

Menurut mas Panut, roh beladiri Kopassus adalah Merpati Putih meskipun ada beladiri lain yang masuk silih berganti. Selain sejak tahun 1975 MP diajarkan kepada KOPASSUS sebagai skill pelengkap kemampuan istimewa individu pasukan, juga karena setiap kali ada demonstrasi beladiri, SELALU SAJA peragaan Merpati Putih yang menimbulkan decak kagum militer luar negeri.

Mas Amran Panut Saat HUT MP 2 April 2012

Mas Amran Panut Bersama MP KOPASSUS

Mas Amran Panut Dengan Kedua Seragam Kebesarannya



Jumat, 30 April 2021

SEPUTAR ILMU GETARAN TUTUP MATA MERPATI PUTIH (IGMP) / VIBRAVISION

 Getaran Tutup Mata / Vibravision


Getaran merupakan salah satu cabang keilmuan yang ada di PPS BETAKO MERPATI PUTIH.  Getaran sendiri mempunyai arti mendeteksi suatu benda (benda mati/hidup) dengan cara mengenali/merasakan energy  yang ditimbulkan oleh benda itu atau mengenali bentuk, warna, tekstur, arah, kecepatan, volume, dan komposisi berbagai objek tanpa menyentuhnya dan dalam keadaan mata tertutup. Kadang ada yang mepresepsikan bahwa getaran adalah dapat melihat / tembus pandang dengan keadaan mata tertutup. Namun presepsi seperti itu kurang tepat.  Metode getaran dapat diaplikasikan ke dalam peragaan yang menarik seperti pematahan/pemecahan benda keras(:seperti dragon, beton cor, es balok, dll),  mengendarai motor/sepeda/mobil dengan mata tertutup, membaca dengan mata tertutup, menebak bentuk/warna suatu benda dengan mata tertutup, mencari seseorang dengan keadaan mata tertutup. Bahkan jika sudah melewati tingkatan tertentu seorang anggota Merpati Putih juga dapat mengaplikasikan getaran untuk mendeteksi radiasi nuklir seperti yang sedang dikaji metodenya oleh BATAN.

Menurut pernyataan Ir Surato M.Sc. tentang Tenaga Getaran ini pada tabloid Bola yang terbit tahun 80-an. Ir Surato M.Sc. yg bekerja untuk BPPT ini mengatakan :

“Jadi dengan mengirim getaran lewat tangan, kaki atau kepala. Kita akan mempengaruhi susunan molekul pada benda-benda yang akan kita patahkan. Pada saat molekul pada garis yang kita jadikan sasaran itu berada dalam kondisi labil, maka sasaran itu kita hantam. Yang penting bukan kekuatan pukulannya tetapi momentumnya”

Pada 1995 PPS BETAKO MERPATI PUTIH mendirikan Yayasan Destarata. Keberadaan yayasan ini dimaksudkan untuk membuat dan melaksanakan program pembinaan bagi tuna netra. Dalam perkembangannya, terdapat kurang lebih 3000 orang tunanetra di Indonesia yang telah berlatih Ilmu Getaran Merpati Putih. Manfaatnya, sekarang mereka sudah bisa hidup secara mandiri. Hal itu juga membantah anggapan bahwa ilmu di Merpati Putih adalah HOAX (: http://archive.kaskus.us/thread/4836703). Keberhasilan Merpati Putih dalam mengembangkan metode getaran, memukau banyak negara tetangga. Singapura telah mengirim beberapa tuna netra untuk mendalaminya. Hal yang tak kalah pentingnya adalah Merpati Putih juga bisa dikembangkan untuk pengobatan dan kebugaran. Ilmu pengobatan Merpati Putih juga mampu mengobati sejumlah penyakit.

Pada Markas Polisi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Mapolda MetroJaya) getaran Merpati Putih diujicobakan untuk mendeteksi narkoba yang disembunyikan pada mobil, kantong perorangan, lemari, dan banyak tempat. Hasilnya, pesilat berhasil menunjukkan dengan sempurna lokasi penyimpanan narkoba tersebut. Belum lama ini (2009), bekerja sama dengan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta, getaran Merpati Putih digunakan untuk mendeteksi kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) di sepanjang Ciliwung. Tahun 2010 sedang diupayakan kerjasama dengan Palang Merah Internasional untuk masuk di dalam tim bantuan pencarian korban bencana alam. Bahkan PPS BETAKO Merpati Putih tercatat sebagai pemegang rekor Museum Record Indonesia (MURI), saat 11 orang pesilatnya melakukan aksi tutup mata dari Istana Bogor hingga Balaikota DKI. Aksi yang menempuh perjalanan sejauh 60 km itu bisa dilakukan secara lancar.

Ilmu Merpati Putih No sihir, No Klenik, No Mantra :

Merpati Putih menggunakan tenaga dalam asli manusia, dengan permainan napas. Pada orang biasa, tenaga asli tersebut dapat dilihat dan digunakan hanya pada saat orang bersangkutan dalam kondisi terdesak saja. Misal: melompat pagar saat anjing mengejarnya di jalan yang buntu. Dalam keadaan kembali normal / tidak terdesak, orang tersebut serasa tidak percaya telah melompati pagar yang tinggi tersebut. Maka di dalam Pencak Silat ini, bagaimana menggunakan tenaga ekstra asli manusia tersebut pada saat normal, kapanpun dan dimanapun.

Secara normal sel dalam tubuh manusia menghasilkan zat yang bernama Adenosine Triphospate (A.T.P) yang merupakan cadangan energi dalam tubuh. Maka dengan bantuan teknik olah nafas, tenaga tersembunyi manusia itu dapat di latih untuk diperoleh dan dikumpulkan di dalam tubuh. Ada banyak Jurus (teknik olah) Pernapasan di dalam Pencak Silat ini diantaranya Pernapasan Pembinaan dan Pernapasan Pengolahan. Juga Ada beberapa Teknik Jurus diantaranya adalah Rangkaian Gerakan Terikat (RGT) dan Rangkaian Gerakan Bebas (RGB) Selain itu juga ada beberapa Teknik Langkah dan Gerak, diantaranya adalah Langkah Praktis dan Gerak Praktis.

Selain dari Diri Sendiri (energi badan), pengambilan energi getaran di Pencak Silat Merpati Putih ini dapat pula diambil dari alam seperti dari Bumi (energi tanah juga pohon yang berusia amat tua), atau bahkan energi dari Angkasa (energi bintang, matahari ataupun bulan).

Beberapa tahun belakangan, ilmu tenaga dalam Merpati Putih yang mengandung energi dan getaran ini telah diselidiki lebih jauh secara ilmu pengetahuan dan dikembangkan juga untuk pengobatan serta untuk kepentingan orang tuna netra, agar mereka bisa membaca, membedakan dan mengenali warna serta dapat mempermudah segala aktivitas lainnya sehari-hari.

Selanjutnya dari Tahun ke Tahun PPS Betako Merpati Putih berkembang ke seluruh pelosok Tanah Air bahkan Manca Negara. Sampai saat ini telah terbentuk 10 PENGDA dan 89 Cabang di seluru Indonesia.

Merpati Putih adalah salah satu perguruan silat yang mendapatkan akses pada militer khusus dengan dilatihnya para special force Indonesia seperti Kopassus (TNI-AD), Marinir, Kopaska (TNI-AL), Paskhas (TNI-AU), Brimob (POLRI). Pelatihan ini menunjukkan tidak adanya unsur klenik atau magis di dalamnya. Merpati Putih juga aktif berpartisipasi di dalam event-event nasional dan internasional seperti World Martial Arts Festival dan International Martial Arts

Ilmu beladiri ini sudah ada sejak jaman kerajaan Mataram belum terpecah (Mataram Solo dan Jogja) namum saat itu hanya diperuntukan untuk kalangan keluarga keraton dan organisasi ini baru didirikan Tahun 1963.

Mengenai ATP :

Merpati Putih adalah Perguruan Pencak Silat yang ilmiah, tidak ada mantra dan klenik. Semua realitas dan logis. Kemampuan pesilat Merpati Putih mematahkan benda-benda keras seperti kikir, baja, gagang pompa, pipa beton, dsb. didapat dari zat yang disebut Adenose Triposphat (ATP).

Setiap saat kita melakukan suatu kegiatan yang tidak kita sadari yaitu bernapas. Menghirup napas bisa dikatakan sebagai usaha membersihkan paru-paru. Peristiwa pernapasan melibatkan oksigen (zat asam), sehingga terjadilah peristiwa kimiawi yang disebut oksidasi dan menimbulkan panas atau energi.

Dalam teori listrik, kekurangan satu elektron dari satu atom akan menimbulkan gaya listrik. Ketika kita menghirup napas yang kemudian ditahan, akan terjadi pula kekurangan zat asam. Pada saat berlangsung kekurangan ini, timbul suatu zat baru yang sangat aktif untuk membantu mempercepat pengulangan peristiwa kimiawi tadi. Zat ini dikenal sebagai Adenose Triposphat atau disingkat ATP. Tenaga yang ditimbulkan ATP ini adalah 5 kali tenaga yang dihasilkan oleh peristiwa oksidasi itu sendiri.

Untuk mendapatkan ATP diperlukan syarat-syarat, seperti penegangan otot, kemudian digabungkan dengan kemampuan psikis dan biologis. Kalau proses oksidasi terus berulang dengan cepat maka akan timbul getaran. Getaran bisa ditingkatkan frequensinya bila kita mengenal ciri-cirinya.


Sumber:
http://silatindonesia.com
http://mpkalsel.wordpress.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Merpati_Putih
http://sahabatsilat.com/forum/aliran-pencak-silat/pps-betako-merpati-putih/
http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000004837507/share-ilmu-getaran-merpati-putih/
http://archive.kaskus.co.id/thread/4837507/0#6

Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi :
YAYASAN SARING HADIPOERNOMO
Jl. Dukuh Patra II No.81 Menteng Dalam
Jakarta - 12870
Telp- 021-8312647
Fax- 021-83703113

Atau

page facebook:
http://www.facebook.com/PpsBetakoMerpatiPutih
https://www.facebook.com/silatmerpatiputih

Jumat, 23 April 2021

ILMU PUKULAN SOSRO BIROWO

 ILMU PUKULAN SOSRO BIROWO

 
Beberapa dari kita pasti pernah mendengar Ajian / keilmuan yang bernama Sosro Birowo yang dipopulerkan oleh Singgih Hadi Mintardja Alm. di Cerita Silat Karangannya yang berjudul Naga Sasra Sabuk Inten lewat seorang karakter fiksi protagonis bekas prajurit pengawal raja Majapahit yang bernama Mahesa Jenar dan bergelar Rangga Tohjaya.
Ternyata pukulan dengan nama yang sama ada di PPS BETAKO MP.
 
Berikut cuplikan Wawancara Wartawan Majalah Jakarta-Jakarta dengan Mas Poeng:

Kalau sejarah keilmuannya sendiri?
Apakah sudah sejak zaman Majapahit atau Mataram?

Kurang jelas. Tapi yang pasti kita ambil dari Amangkurat. Waktu itu di Mataram ada perebutan tahta kerajaan antara pihak-pihak keluarga. Amangkurat II yang mengundurkan diri karena tak tahan melawan Belanda. Dialah yang menjadi cikal bakal. Dia membawa cucunya yang setelah dewasa bergelar Nyi Ageng Djojoredjoso.
Nah, cucunya inilah yang diberi ilmu dari Amangkurat II. Dan mungkin juga Nyi Ageng Djojoredjoso ini dapat ilmu dari para pembantu Amangkurat II. Ke atas lagi kami ngga tahu. Tapi konon menurut cerita-cerita, saya sendiri juga nggak dapat babadnya. Saya sudah telusuri ke Pak SH Mintardja yang mengarang Naga Sasra Sabuk Inten, sebab ada bagian ceritanya yang mirip dengan ilmu kita. Ketika Arya Salaka, tokohnya, di uji di gua, dia mampu memecahkan batu. Nah, caranya memecahkan batu ini mirip dengan ilmu kita.
Saya Tanya Pak Mintardja apakah kemiripan ini hanya kebetulan? Menurut Pak Mintardja ia dapatnya dari babad Mataram atau Demak yang jadi pegangan ia menulis buku itu. Sedangkan tokoh Mahesa Jenar keturunan siapa? kan dari Majapahit juga. Mungkin ilmu itu dari zaman itu.

Tapi kalau dilihat dari kuda-kudanya apakah ada kemiripan dengan Ilmu Sasra Birawa-nya Mahesa Jenar?

Ya memang ada kemiripan. Tapi yang terpenting adanya konsentrasi full itu yang menimbulkan tenaga besar. Itu tersurat dalam buku itu. Nah, Pak Mintardja menuliskan itu. Saya pikir apakah ia juga bisa melakukan itu? Dia bilang tidak. Waktu itu saya berpikir apakah ilmu MP sudah setua itu. Jadi apakah ia mampu berbuat seperti Ki Ageng Sela yang mampu menangkap petir? Kita kan masih terus mencari yang lebih.

Di Merpati Putih Kita mengenal Pancer birawa/pancer birowo yang katanya kayak (mirip/serupa/sama) dengan yang di NSSI, sikap badan serupa juga saya temukan pada cover sebuah Novel Berjudul "SAMBERNYAWA" karangan Sri Hadidjodjo.

Gerakan:
Diangkatnya sebelah tangannya tinggi-tinggi, dan disilangkannya tangannya yang lain di dadanya. Satu kakinya diangkatnya ke depan dan dengan menggenggam Arya Salaka meloncat melontarkan Aji Sasra Birawa.

Ilustrasi:
Demang sarayuda yang menggunakan Aji Cunda Manik beradu pukulan dengan gurunya yaitu Ki Ageng Pandan Alas, dibelakangnya Ki Ageng Pandan Alas ada Kebo Kanigara dan Mahesa Jenar sedang melakukan pancer birawa dan akan bersiap melontarkan Aji Sosro Birowo.

Sikap badan Pangeran Sambernyawa di novel karya Sri Hadidjojo mirip dengan Pancer Birowo
 
Sikap badan Pangeran Sambernyawa di novel karya Sri Hadidjojo mirip dengan Pancer Birowo
 
  Patung Sosro Birowo di Kebun Raya Indrokilo, Kemiri, Mojosongo, Kabupaten Boyolali

Pukulan sosrobirowo pada salah satu rangkaian gerak di Peguruan Pencak Silat Merpati Putih
 

Dari hasil membaca wawancara Mas Poeng di majalah jakarta-jakarta tersebut maka timbul pertanyaan:

Lebih dahulu mana?
Antara Sosro Birowo yang ada di rangkaian gerak dengan yang di Cerita Silat Nagasasra Sabuk Inten dengan yang di Merpati Putih, dan apakah hubungannya dengan sikap badan Pangeran Sambernyawa di novel karya Sri Hadidjojo?
 
wawancara Poerwoto Hadi Poernomo (Mas Poeng / Guru Besar Merpati Putih) dengan wartawan Majalah JAKARTA JAKARTA

JAKARTA JAKARTA N0.285 14-20 Desember 1991





 
Daftar Pustaka:
http://mppalembang.blogspot.com/2011/03/poerwoto-hadi-poernomo-sang-pendekar-3.html
 
-pancer-


Jumat, 16 April 2021

NAMA-NAMA ILMU DI PPS BETAKO MP

NAMA-NAMA ILMU DI PPS BETAKO MP


Dari data yang berserak di dunia maya yang dikumpulkan maka nama-nama keilmuan PPS BETAKO MERPATI PUTIH yang sudah diketahui KEMUNGKINAN ada 17 dari total kira-kira 22 macam adalah sebagai berikut:

1. Getaran Tutup Mata / Vibravision = Ilmu Kewaskitaan
2. Bayu Seto = Ilmu Serangan / Pukulan Jarak Jauh
3. Bayu Bajra = ???
4. Bayu Geni = ???
5. Pasir Besi = Ilmu Serangan / Pukulan
6. Kere Wojo = Ilmu Ketahanan Tubuh
7. Kidang Telangkat = Ilmu Langkah / Meringankan Tubuh / Melenting
8. 8 Unsur Wicaksono
9. Nafas 4 Unsur = ???
10. Tapak Gilang = ???
11. Cokot Asu = ???
12. Sepi Angin = ???
13. Gunungan = Ilmu Kewaskitaan ???
14. Lembu Sekilan = Ilmu Ketahanan Tubuh / Force Shield / Energy Barrier
15. Lebur Seketi = Ilmu Serangan (Pukulan)
16. Mayonggo Seto = Ilmu Serangan (Rambatan)
17. Sosro Birowo = Ilmu Serangan (Pukulan)

Dari nama dapat diketahui fungsi, folosofi, prinsip kerja,dan cara kerja, tapi tidak dengan cara mendapatkan keilmuannya.
Cara mendapatkan keilmuannya yaitu dengan BERLATIH KERAS dan IKUT UJIAN KENAIKAN TINGKAT SESUAI DENGAN KURIKULUM yang berlaku di PPS BETAKO MERPATI PUTIH..

Sumber:
http://sahabatsilat.com/forum/aliran-pencak-silat/pps-betako-merpati-putih/70
http://sahabatsilat.com/forum/aliran-pencak-silat/pps-betako-merpati-putih/180/
http://sahabatsilat.com/forum/aliran-pencak-silat/pps-betako-merpati-putih/270
http://sahabatsilat.com/forum/teknik-jurus-dan-senjata/sastra-jendra/60/
http://sahabatsilat.com/forum/pencak-silat-schools-and-teachers/merpati-putih/
http://mppalembang.blogspot.com/2011_02_01_archive.html
http://archive.kaskus.co.id/thread/7945918/120#140