Jumat, 09 April 2021

OPERASI MILITER SEHAT & TANGKAS I

 

Operasi Sehat dan Tangkas I adalah sebuah operasi militer di bidang jasmani Oleh Departemen Pertahanan & Keamanan (DEPHANKAM), Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI Udara) operasi ini disebut dengan Operasi SETA I, adalah sebuah Operasi Militer (riset/penelitian) yang dilakukan oleh 3 elemen:

1. Departemen Pertahanan & Keamanan (DEPHANKAM)

2. Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI Udara)

3. PPS BETAKO MP sebagai pemilik metode pernapasan

4. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Sebagai obyek penelitian adalah Taruna AKABRI Udara Tingkat II (Masuk Tahun 1971/1972)

Sebagai koordinator dan pengawas adalah LITBANG AU sebagai Panitia Penelitian.

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada sebagai Tim Medis.

 

 

Menurut Ir. Suprapto Purwijayanto / Mas Tok Alm. alasan diadakannya operasi militer ini adalah:

Mengenai teori ATP dsb, MP baru dengar pada tahun 1973.
Saat itu terjadi kontroversi ketika salah satu tim yg dipimpin jendral Mung Parhadimulyo, mencari beladiri pencaksilat untuk pasukan elit termasuk pengawal presiden, ingin membawa MP. Ada kelompok jendral yg menganggap klenik. Sebagai jalan tengah, Dephankam menggelar Operasi Seta I. Bertempat di AKABRI UDARA, dengan sampel para karbol/kadet udara, dibandingkan dengan latihan standar aerobik militer, bekerja sama dengan bagian Fisiologi, fak Kedokteran UGM, dipimpin oleh profesor doktor dr Ahmad Muhammad.
MP lolos positip, para ilmuwan menyodorkan hipotesa menuruti teori ATP, untuk teori pendekatan menjelaskan "ledakan energi" hasil latihan anaerobik/senam pernafasan MP.
Yg ingin sy tegaskan disini, teori ATP adalah upaya ilmuwan untuk menjelaskan pengolahan energi MP, bukannya  teknik pengolahan MP , disusun karena teori ATP.

Scientific examination terhadap metoda latihan MP.

Penelitian pada Operasi Seta I (1973) membuka jalan untuk melatih militer, sekaligus dimanfaatkan untuk menepis vonis "klenik" guna pengembangan ke masyarakat luas.

Sukses yg memakan biaya besar dalam ujicoba pelatihan massal di beberapa daerah secara simultan tentang pelatihan peningkatan  OM (orientasi dan mobilitas) penyandang tunanetra dengan teknik getaran/"vibravision",  LUPA mem "build in" para penelti dalam program kerjanya.
Sehingga sekarang, lembaga donor u kegiatan kemanusiaan, kesulitan memberi partisipasi dana, karena tiada/kurangnya scientific examination.

Kabar yang kami dapatkan di akhir operasi SETA 1 ini didemokan salah satu keilmuan Merpati Putih yaitu Bayu Seto yang berupa pukulan jarak jauh (PJJ) dengan sasaran benda mati (beton berlapis) dihadapan para jenderal TNI, mungkin kita perlu menunggu Operasi Seta lain baru bisa melihat Bayu Seto ini ditunjukan Merpati Putih.

Halaman Pembuka Operasi Seta I

Daftar Personil Yang Terlibat
 
Daftar Personil

 

Kesimpulan Penelitian & Penutup

-pancer-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar