Jumat, 11 Juni 2021

TRADISI PARANGKUSUMO OLEH MBAK KUNDALININGTYAS

Postingan Asli Oleh Kundaliningtyas (Putri Mas Yadi)

05 Nopember 2014

 


 

TRADISI PARANGKUSUMO,  ..
Pd masa penurunan ilmu silat dari Sang Guru Bpk Saring Hadi Poernomo kepada kedua puteranya Mas Poerwoto Hadi Poernomo (Mas Poeng) & Mas Budi Santoso Hadi Poernomo (Mas Budi) inilah .. ke 3 tokoh ini mulai merintis Betako (Beladiri Tangan Kosong) Merpati Putih di Yogyakarta .. sehingga Yogyakarta sendiri juga merupakan salah satu tonggak transisi dalam perkembangan Merpati Putih kala itu.  Dimana Merpati Putih berubah keberadaannya dari perguruan yg tertutup, & eksklusif, menjadi perguruan utk umum & terbuka .. selain adanya peran serta cabang Madiun (di bawah rintisan Mas Yadi Mintorogo) sebagai cabang pertama yg ikut membantu perkembangan Merpati Putih.
Pd periode ini, tradisi keilmuan Merpati Putih mulai melembaga dgn Yogyakarta sebagai pusatnya.  Kerasnya medan alami, suasana, semangat serta simbol-simbol kegiatan ritual yg pernah di pakai oleh Pak Saring dalam menggembleng & mempersiapkan kedua puteranya utk menjadi pewarisnya, sehingga hal ini merupakan bagian kekayaan tradisi dalam Merpati Putih yg tidak hanya menghubungkan dgn masa lalu, namun secara fungsional memberi inspirasi & motivasi utk tetap mengemban amanat serta tetap Mersudi Patitising Tindak, Pusakane Titising Hening.
& akhirnya selain Tradisi Parangkusumo sebagai Napak Tilas .. yaitu melakukan/melaksanakan sesuatu yg telah di lakukan oleh generasi terdahulu, Tradisi Parangkusumo juga merupakan suatu peninggalan .. peninggalan bersejarah dari para pendahulu2  Perguruan.
~ Temen2 Saudara2ku seperguruan, ..
Mari Bersama-sama Kita Bergabung dalam acara Tradisi Parangkusumo 22 - 23 Nopember 2014 ..
Tradisi Parangkusumo adalah Tempat Kita, ..
Kenali Lebih Dalam Jati Diri Kita dgn Mengenal Sejarah Perguruan Kita ..
Bahwa Kita adalah Generasi Penerus Perguruan yg Wajib Melestarikan, Memelihara Kekayaan Perguruan Kita sebagai Perguruan yang Berbudaya & Berkarakter..
~ mohon maaf yg se-besar2nya bilamana pd posting saya terdpt kekeliruan, mohon kiranya koreksi dari Mas-Mas Pewaris, para Dewan Guru serta senior2 Merpati Putih
(Mas Amos Priono T N,  Mas Nehemia Budi S,  KDG Mas Sunardjo W,  Dewan Guru Mas Purwono,  Dewan Guru Mas Mulyanto Tambak,  Mas Dalijan,  Mas Suprapto Purwijayanto,  Mas Hari Soebagio, atau yg lainnya).
Matur Nuwun ..

Jumat, 04 Juni 2021

KETIKA MAS BUDI KOMA DI RUMAH SAKIT SOLO

Postingan Asli Oleh Eko Budi
02 April 2016


Mas Budi dan Mas Poeng


Awal thn 2000an, sy berkesempatan sowan ke mas Siwi alm. di padepokan Batu Malang. Ditemani adik yg jg anggota MP Malang, kami diterima dgn ramah oleh beliau. Banyak hal yg diceritakan mas Siwi kepada kami. Ini adl kesempatan langka mendengar serba serbi MP dr seorg senior yg sangat jauh levelnya di atas sy pribadi. It's amazing...
Ada satu cerita yg ingin sy bagi dgn saudara2 seperguruan. Ketika mas Siwi menjenguk mas Budi yg mengalami kecelakaan dan koma di Solo, beliau mengendarai mobilnya sendiri dr Malang. Sesampai di rumah sakit, mas Siwi menemui mas Poeng yg sedang menunggui saudaranya. Ketika itu mas Poeng berkata pd mas Siwi agar durian yg ada di mobilnya diturunkan. Rupanya mas Poeng pingin jg makan durian. Mas Siwi tentu sj heran krn dia tdk pernah cerita klo di mobilnya ada durian. Singkat cerita durian itu habizlah disantap. Ketika mas Poeng ingin cuci tangan, ternyata tdk ada air yg bisa digunakan. Lalu keluarlah mas Poeng dr kamar. Tiba2 turun hujan, yg dgn air hujan itu mas Poeng membersihkan tangannya. Dan setelah bersih, hujan pun jg tiba2 berhenti. Mas Siwi hanya geleng2 kepala melihat apa yg disaksikannya. Dan sy sampai saat ini pun masih terkesan dgn cerita itu...
Tiap jaman tentu beda keadaannya. Namun ada 1 hal yg tak boleh berubah sbg anggota MP, yaitu berlatih. Dari dulu hingga sekrg, prinsip belajar ilmu MP itu adl latihan. Karena dgn berlatih, maka kita sdh menjaga melestarikan apa yg sdh diwariskan oleh guru2 besar kita...
Selamat ulang tahun Merpati Putih. Semoga keberkahan Allah ta ala selalu meliputi perguruan kita tercinta.
Kepada guru2 Merpati Putih, terima kasih. Sumbangsihku tak berharga, namun keikhlasanku nyata. Al fatihah...